Menjual produk secara online itu boleh dibilang gampang-gampang susah. Apalagi dengan maraknya penipuan yang dilakukan sejumlah olshop. Ada sebagian orang yang jadi parno untuk berbelanja secara online. Iya kalau harga barangnya cuma seratus dua ratus ribu perak. Lha kalau harganya jutaan rupiah seperti produk yang saya jual?
Seperti kejadian yang saya alami tempo hari ...
“Oke Mbak, saya coba paket yang ini ya (menyebutkan PAKET NUTRISI seharga 1,9 juta rupiah). Tolong kirim ke alamat ini ya (menyebutkan sebuah alamat di Jawa Barat). Uangnya saya transfer setelah barang saya terima ya ...”
Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, saya langsung membaca makna tersirat di dalam pesan singkat tersebut: Dia tidak percaya pada saya. Maka dia mau barangnya dikirim duluan sebelum transfer. Dengan kata lain, dia menduga saya adalah penipu.
Jika menuruti emosi, tentu sudah saya banting HP ke atas kasur, tidak lagi mau membalas sms-nya karena percuma saja, toh paling nanti juga dia nggak jadi beli.
Namun bukan itu yang saya lakukan. Setelah berpikir sejenak, saya pun membalas sms-nya, “Mohon maaf, Mbak. Seperti prosedur transaksi online pada umumnya. Barang akan kami kirim setelah ada konfirmasi pembayaran via transfer. Bisa pilih BCA atau BSM.”
Menunggu agak lama, akhirnya SMS dari dia kembali masuk, “No rekeningnya, Mbak?” Saya pun membalas dengan mengirimkan no rekening saya.
Setelah itu lama tak ada jawaban. Batal order?
Tak boleh kecil hati! Ikhtiar sudah dilakukan. Tinggal kita serahkan pada Allah Yang Maha Membolak-balik Hati. Berdoa dengan sepenuh hati. Sebutkan dengan konkrit apa yang kita inginkan. “Ya Allah, berilah keyakinan dan kemantapan hati kepada Ibu A di kota B, agar segera merealisasikan niatnya membeli Paket C, dan beri dia kemudahan mentransfer pembayarannya hari ini juga.”
Ulang-ulang doa yang sama setiap habis sholat, juga di waktu-waktu yang ijabah. Tentu dengan keyakinan penuh bahwa Dia akan mengabulkan permohonan kita.
Tak perlu meneror atau menanyai prospek kita terus-menerus. Di samping terkesan tidak elegan, itu bisa jadi akan membuatnya kesal dan malah akhirnya batal order. Cukup “peralat” saja Allah untuk memberi calon customer kita “bisikan gaib” yang memantapkan hatinya.
Tak sampai 24 jam kemudian ...
“Mbak, saya sudah transfer sejumlah sekian-sekian. Tolong barangnya dikirim ke alamat ini ...”
Sungguh, Allah sesuai persangkaan hamba-Nya. Jangan pernah menyisakan sedikit pun ruang di hati kita untuk berharap selain kepada-Nya!
Alhamdulillah, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kaudustakan? :)
(Repost dari blog Ibu-ibu Doyan Nulis)
Halo Mbak Elka.. Mbak, saya ingin banget punya ol shop, tapi tidak tahu memulai dari mana, ngambil barangnya dari mana dsb. Ada saran enggak Mba, gimana memulai bisnis ol shop? gak punya pengalaman apa pun soal ini sebelumnya
BalasHapuskalau promosi lewat internet biayanya mahal gak ya bos
BalasHapusperlu di coba nie... hehe, smoga berhasil
BalasHapus