Tampilkan postingan dengan label CATATAN HATI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CATATAN HATI. Tampilkan semua postingan

Jumat, 13 Februari 2015

OVEN

Kemudahan dari Allah, kadang saya jadikan patokan untuk "menerawang" apakah Dia ridho dengan apa yang saya lakukan.Waktu baru pindah ke Surabaya, saya kangen baking. Padahal, sudah tidak punya oven. Saya lantas berusaha meminjam ke tante saya. Ternyata, bukan hanya dipinjami. Oven tangkring (otang) jadul itu dihadiahkannya kepada saya.

Ketika mulai bergiat menjadikan baking sebagai sumber mata pencaharian, otang jadul itu luar biasa manfaatnya.Saat omzet semakin naik, satu otang jauh dari cukup. Tanpa saya minta, seorang teman menawari meminjamkan otangnya.

Jumat, 05 Juli 2013

Berangkat Umroh

Ilustrasi diambil dari SINI
Pagi tadi ibu saya berangkat umroh. Baginya, ini adalah umroh yang kedua kalinya. Umroh pertama dilakukan sekitar dua tahun yang lalu.

Tiga kali sudah Ibu pergi ke Tanah Suci, ditemani oleh orang yang berbeda-beda.

Ibu menginjak Tanah Suci pertama kali pada tahun 1991. Didampingi Ayah, belahan jiwanya yang tercinta. Kala itu usia saya baru 11 tahun. Sekitar 40 hari mereka pergi meninggalkan rumah untuk melaksanakan ibadah haji. Waktu yang terasa lama sekali bagi saya yang masih bocah dan tak memiliki sosok lain untuk dirindukan setiap hari kecuali Ibu dan Ayah.

Senin, 13 Mei 2013

"Enak, Bunda! Besok Masak Ini Lagi, ya!"

kartun chefDi zaman modern seperti sekarang, seorang wanita mungkin tidak lagi dituntut menjadi ahli memasak atau membuat kue.

Tapi bagi saya, memasak atau membuat kue punya sisi lain yang menciptakan kebahagiaan tersendiri. Apalagi setelah anak-anak beranjak besar, dan saya mulai memahami selera mereka.

Bahagia rasanya ketika si sulung Raihan yang biasanya susah makan itu pulang sekolah di sore hari dan bertanya riang, "Bunda ..., Bunda masak apa?"

Senin, 04 Februari 2013

Harga Mahal Sebuah Proses

Masakan soto ayamku kali itu tidak seperti biasa. Anyep, hambar, dan entah apa namanya. Gara-gara ingin cepat selesai memasak, maka saya membeli bumbu ulek di pasar. Mungkin si penjual kurang lihai meraciknya, atau bahan bumbunya kurang fresh, entahlah.

Begitulah. Meski sekarang zaman serba instan. Namun apa-apa yang dilakukan manual dan terkesan menyita waktu, tetap tak tergantikan.

Senin, 21 Januari 2013

Dzikrul Maut dan Doa Kita untuk Mereka

Tiap kali mendengar berita kematian, dan yang meninggal itu adalah seorang ayah, hati saya selalu bergetar.

Saya seperti dibawa pada kenangan beberapa tahun lalu, saat yang berpulang adalah ayah saya sendiri.

Jumat, 21 Desember 2012

Sebuah Potret Kesenjangan

Tinggal di sebuah kampung dengan latar belakang penduduk yang heterogen, membuatku kerap memotret realita kehidupan sehari-hari yang membuatku merenung.

Setiap hari, beberapa saat setelah Subuh, kala gelap masih setengah menyelimuti bumi, aku sudah mendengar suara derit roda gerobak, yang ditarik oleh sejumlah buruh bangunan, beberapa di antaranya adalah tetangga-tetanggaku sendiri. Mereka yang rumahnya tampak kumuh, berlantaikan tanah, dan berpintu triplek seadanya tanpa sentuhan cat.

Kamis, 23 Desember 2010

Sajak Hari Ibu untuk Anakku

Memandangi wajah damaimu terlelap malam ini, Nak …

Bunda teringat pada segala hiruk-pikuk perayaan hari ibu hari ini

Kau tahu, Nak?

Tak sedikit pun Bunda berharap ada yang mengucapkan “selamat hari ibu” pada Bunda hari ini

Apalagi disertai bait-bait puisi indah, untaian doa yang membuat trenyuh, atau sekadar permintaan maaf seperti tertulis pada status Facebook teman-teman Bunda hari ini


Ucapan-ucapan semacam itu hanya akan membuat Bunda sedih

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...