Jadi ingat, dulu Republika termasuk koran yang saya bidik untuk saya kirimi cerpen. Seingat saya pernah 1-2 kali kirim ke koran ini, tapi nggak jelas nasibnya, hehehe :D
Langsung deh saya tanya ke beliau cara mengirim cerpen ke harian REPUBLIKA. Nah, ini saya copaskan jawaban beliau:
REPUBLIKA:
- Membuka diri pada cerpen konvensional/eksperimental (tema apa saja, pendekatan Islami, semangat pencerahan).
- Republika lebih moderat. Bermisi kaderisasi. Tak kaku dalam selera estetik.
- Republika berideologi Islam kosmopolitan, tidak akan memuat/mempromosikan karya (secara estetik dan tematik) berlawanan dengan ajaran Islam (dalam pengertian yang formalistik, tapi substansial).
- Maksimal karakter tulisan: 10.000 karakter.
- Honor cerpen Rp 400 ribu.
- Kirim ke email: sekretariat@republika.co.id
Alhamdulillah, cerpen saya sudah dua kali dimuat di Republika. Terima kasih buat ilmunya.
BalasHapusMaaf pak herumawan, saya mau tanya, apakah saat cerpen bapak dimuat di koran republika, diberitahu oleh redaksinya saat cerpen bapak dimuat atau tidak, pak? terima kasih pak
HapusSaya pernah dimuat sekali, bulan Mei kemarin.
HapusRedaksi memang tidak memberi tahu, tetapi waktu itu ada teman di twitter yang tiba-tiba mensyen akun saya. Akhirnya saya jadi tahu kalau cerpen saya dimuat Mbak Rahmi
Lalu, bagaimana dengan pemberian honor ya Mbak Mas jika tidak diberitahukan?
HapusIni yg la saya cari, ketemu juga...
BalasHapusMakasih infonya Mbak Elka...
Mbak Elka, saya mau tanya, apa naskah cerpen yang dikirim ke republika diberitahu nasibnya apakah dimuat atau tidak oleh redaksinya, mbak? terima kasih, mbak
BalasHapusThanks artikel
BalasHapusNie Article
BalasHapusterima kasih
BalasHapussemoga bisa membawa manfaat bagi sesama, salam hangat dari kami,
sprei
sprei katun jepang
produsen sprei
sprei hotel
jazakumullah
BalasHapusjazakumullah
BalasHapusuntuk file naskah langsung dikasih nama apa ya?
BalasHapus